Ruqyah Syar'iyyah, Cara Sunnah Menangkal Jin dan Sihir
PRINSIP ISLAM TENTANG JIN, SYETAN DAN RUQYAH
SERTA CARA SUNNAH MENGATASI GANGGUAN JIN,
SIHIR, DAN AIN
Oleh : Ust. Hasan Al Mubarok, Lc Al Hafidz
( Disampaikan dalam kuliah Ruqyah Syar’iyyah)
I.
Beriman Kepada Alam Ghaib
Di antara tanda –tanda keimanan seseorang
adalah beriman kepada hal hal yang ghaib. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :
(yaitu) mereka yang
beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalatn, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.[1]
Abu Aliyah berkata “ Beriman kepada yang
ghaib adalah beriman kepada Allah, Malaikat, kitab-kitab, Rasul Rasul, hari
akhir, surga, neraka, pertemuan dengan Allah, dan beriman terhadap adanya
kehiduan setelah kematian.[2]
Dan di antara beriman dengan hal hal yang ghaib juga adalah seseorang beriman
dengan adanya JIN DAN SYETAN. Karena yang di katakan ghoib adalah sesuatu yang
tidak di lihat dan saksiakan oleh panca indera ( mata).[3]
2. Siapakah Syetan itu ?
Imam
Ibnu Jarir at Thabary mengatakan bahwa Syetan adalah setiap sifat yang pembangkang
baik dari golongan jin maupun manusia ataupun hewan[4].
Allah berfirman :
Dan
Demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, Yaitu syaitan-syaitan
(dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada
sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu
(manusia. Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya,
Maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.[5]
Allah menciptakan syetan dari kalangan manusia,
sebagaimana Dia menciptakan syetan dari kalangan jin. Bahkan syetan pun ada
dari kalangan hewan.
Sahabat Aslam Al Adawi radhiallahu Anhu menceritakan
bahwa Umar bin Kathatab radhiallahu anhu pernah mengenderai binatang yang
berjalan dengan lagak sombong. Maka Umar pun memukulnya, tetapi jalannya malah
semakin sombong. Maka beliaupun turun dari kendaraanya dan berkata ;”
Sesungguhnya hewan yang kalian berikan kepadaku adalah syetan. Tidaklah aku
turun darinya melainkan jiwaku mengingkarinya.”[6]
Beliau Imam at Thabary berkata ;” Di namakan setiap
pembangkang sebagai syetan adalah karena tingkah laku dan tindakan serta
seluruh prangainya jauh dari kebaikan”.[7]
3. Apa Langkah –Langkah Syetan
Syetan akan terus berusaha membuat
manusia jauh dari Allah, dan menjerumuskannya ke jurang neraka. Oleh karenanya
Allah Azza Wajalla telah melarang manusia agar tidak mengikuti langkah –langkah
syetan. Allah berfirman :
“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengikuti langkah- langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah
syaitan, Maka Sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji
dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada
kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari
perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah
membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah Maha mendengar lagi Maha
mengetahui.[8]
Ibnu Abbas radhiallahu anhu berkata : “
yang dimaksud dengan langkah –langkah syetan adalah perbuatannya.
Imam
Qatadah rahimahullah Berkata : Yang dimaksud dengan langkah-langkah syetan adalah
“setiap perbuatan maksiat merupakan langkah-langkah syetan”.[9]
Syetan akan senantiasa mengintai dan mengikuti kemanapun manusia
berada, ia tidak akan berputus asa sampai manusia bisa di tundukkan olehnya.
Maka langkah yang di tempuh oleh mereka ada enam, sebagaimana yang di jelaskan
oleh Al Imam Ibnul Qayyim.
Tingkatan Pertama adalah Kekafiran, syirik dan memusuhi
Allah dan Rasulnya. Tingkatan ini yang pertama kali terjadi pada kaumnya Nabi
Nuh Alaihis Salam yang menyembah orang orang shaleh di antara mereka.[10]
Tingkatan kedua adalah setiap ibadah dan amalan yang tidak
sesuai dengan sunnah. Amalan inilah lebih di sukai oleh Iblis /syetan dari pada
kemaksiatan. Sebagaimana yang di katakan oleh Al Imam Sufyan At Tsauri
rahimahullah :
البدعة أحب الي إبليس من المعصية, المعصية
يتاب منها والبدعة لا يتاب منها
“ Amalan
Baru dalam agama itu lebih di sukai oleh Iblis dari pada kemaksiatan. Karena
pelaku yang suka nambah nambah itu susah bertaubat ( karena mengangap baik)
sedangkan pelaku kemaksiatan akan bisa dan mudah bertaubat”.[11]
Tingkatan
ketiga adalah dosa dosa besar seperti zina, mencuri, menggunjing
saudaranya, meninggalkan shalat dan yang lainnya.
Tingkatan
keempat adalah dosa dosa kecil.
Namun jika
telah menumuk maka akan membinasakn pelakunya. Rasulullah bersabda kepada
Aisyah Radhiallahu Anha:
..........وإن
محقـــرات الذنوب متي يأخــــذ بها صاحــبها تهلكـــــه
“ …………….Sesungguhnya
dosa dosa kecil itu jika di lakukan terus menerus oleh pelakunya, niscaya akan
membinasaknnya”.[12]
Tingkatan
kelima adalah syetan menyibukkan manusia dengan
perkara-perkara mubah yang tidak ada unsur pahala dan dosa.
Tingkatan
keenam adalah menyibukkan manusia dengan amal yang tidak
utama daripada yang utama. Inilah enam tingkat dalam menjerumuskan manusia
dalam kemaksiatan.[13]
4. Kapan Jin
dan Syetan Masuk Ke Tubuh Manusia ?
Jin dapat merasuk ke dalam tubuh
manusia, sehingga jin tersebut menguasai manusia itu. Baik secara total
sehingga korbannya hilang ingatan atau hanya pada bagian bagian tertentu di
dalam tubuhnya, namun ia masih sadar dan ingat di sekitarnya, hanya saja bagian
tubuhnya itu merasakan sakit seperti pegal, pusing dan yang lainya. Al Imam
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan bahwa waktu yang di senangi oelh jin untuk
masuk ke tubuh manusia adalah :
1.
Ketika Marah
2.
Ketka lalai dari dzikir keada Allah
3.
Ketika hawa nafsu bergejolak
4.
Ketika takut yang berlebihan[14]
5.
Apa sebab
jin Masuk ke tubuh manusia ?
Di antara sebab-sebab jin itu masuk ke tubuh manusia
adalah :
1.
Karena senang terhadap seseorang
Ada dia antara seseorang yang kerasukan jin itu di sebabkan karena jin
itu suka dan cinta kepadanya.
2.
Karena balas dendam
Jin akan menyakiti dan masuk ke tubuh seseorang di sebabkan ksrena jin
tersebut merasa terganggu, mungkin rumahnya di rusakin oleh manusia atau yang
lainnya. Seperti halnya sebagian kaum wanita ketika mereka membuang air panas
atau buang sampah tanpa membaca basmalah sehingga terkena jin, akhirnya ia pun
masuk ke tubuhnya.
3.
Karena di panggil
Maksudnya ketika seseorang melakukan beberapa perkara, yaitu :
a.
Mengamalkan amalan yang tidak sesuai dengan
sunnah Rasulullah, seperti wirid dan dzikir ribuan kali, atau puasa berhari
hari tanpa berbuka dan yang lainnya.
b.
Memakai jimat –jimat
c.
Belajar ilmu kebal, kebatinan dan tenaga
dalam yang menggunakan syarat-syarat”
d.
Mendatangi dukun dan para normal
4.
Karena di kirim ( santet dan sihir )
6. Apa Gejala-Gejala Gangguan Jin Kepada Manusia?
Banyak tanda-tanda yang menjadi indikasi seseorang
terkena gangguan jin, sihir, santet, guna-guna dan yang lainnya. Sehingga
apabila seseorang merasakan salah satu dari ciri-ciri tersebut maka hendaklah
ia memohon kepada Allah dan berdo’a kepadaNya, lalu melakukan amalan amalan
yang di snnahkan oleh Rasulullah.
Adapun tanda-tanda orang yang kemasukan jin ada dua,
yaitu :
1.
Waktu tidak
sadar ( tidur ), seperti ;
·
Susah tidur malam
·
cemas, yaitu sering terbangun pada waktu malam
·
Mimpi buruk, yaitu mimpi melihat sesuatu yang mengancamnya lalu ingin berteriak
meminta pertolongan tetapi tidak bisa
·
Mimpi melihat berbagai binatang seperti kucing, anjing, ular,singa, srigala, dan tikus
·
Terkadang mimpi ketemu arwah nenek moyang
·
Bunyi gigi geraham beradu pada saat tidur
·
Mimpi jatuh dari tempat tinggi
·
Mengigau dengan kata-kata yang jorok
2.
Waktu Sadar
( Tidak Tidur) seperti :
·
Selalu pusing yang tidak di sebabkan oleh penyakit
pada kedua mata, kedua telinga, hidung, gigi, tenggorokan, atau lambung atau
sering pusing sebelah
·
linglung pikiran
·
sering lesu dan lemas atau malas untuk beribadah
·
Rasa
sakit pada salah satu anggota badan dan dokter tidak sanggup mengobatinya
·
Haidh
tidak teratur
·
Emosioanal, gampang tersingug atau sangat
sensitif
·
Sering buang air besar/kecil atau angin ketika
mau shalat
·
Banyak lupa yang tidak biasanya,
khususnya ketika lagi shalat biasa lupa rakaat atau bacaan
·
Ada bisikan bisikan seperti ada yang
berjalan di bagian tubuh
·
Sensitif terhadap mahluk halus
·
Anggota badan bergetar dan dingin pada saat
mendengar adzan , dzikir dan membaca alqur’an
·
Perasaan menangis dan tertawa tanpa sebab
·
Rasa malu yang berlebihan
·
Was-was, cemas, gelisah, ketakuatan, melamun,
dan tidak ingat keadaan di sekitarnya.
·
Sulit dapat jodoh, nafsu berlebihan dan
kadang tidak ada nafsu
7.
Apa
Terapinya yang sesuai dengan sunnah?
Allah Subhanahu Wata’ala telah menurunkan Al Qur’an
kepada hambaNya sebagai pedoman dalam kehidupannya. Di samping itu, Dia
menurunkan Al Qur’an sebagai obat atau penyembuh bagi penyakit yang di derita
oleh hambaNya. Allah berfirman :
“Dan Kami
turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim
selain kerugian”[15].
Oleh karenanya, obat yang paling mujarrab (
atas ijin Allah) untuk menyembuhkan penyakit baik secara medis lebih lebih non
medis adalah RUQYAH.
8.
Apa Itu
Ruqyah ?
v Defenisi Ruqyah
Ruqyah menurut bahasa adalah bacaan, mantra
atau jampi-jampi. Imam Ibnul Atsir rahimahullah berkata : Ruqyah adalah bacaan
atau mantra yang di baca untuk orang yang terkena gangguan seperti demam dan
kesurupan, serta gangguan –gangguan lainnya”.[16]
Adapun Ruqyah Syar’iyah menurut Syeikh Al
Bani rahimahullah :” Bacaan yang terdiri dari ayat-ayat Al Qur’an dan
hadits-hadits Rasulullah yang shahih, untuk memohon kesembuhan kepada Allah
dari ganguan yang ada, atau memohon kepada-Nya perlindungan dari kejahatan yang
akan datang atau yang di khawatirkan”.[17]
Mungkin akan muncul pertanyaan di benak
anda, mengapa kita harus mengambil solusi ruqyah untuk menyembuhkan penyakit
yang sedang kita alami, apakah itu sakit fisik, mental, gangguan jin atau yang
lainya. Adapun yang kita maksud dengan ruqyah adalah kumpulan ayat-ayat
al-Qur’an, ta’awwudz dan do’a –doa yang bersumber dari Nabi Shallallahu Alaihi
Wasallam yang di baca oleh seorang muslim untuk dirinya, anaknya ataupun
keluarganya untuk mengobati penyakit rohani ataupun jasmani.
v Dalil-Dalil Yang Mensyari’atkan Ruqyah
1.
Aisyah
radhiallahu anha berkata ;
” Bahwa Rasulullah apabila beliau sakit beliau membaca
muawwidzatain ( Al Falaq dan Annas) lalu meniupkannya pada kedua telapak tangan
beliau lalu mengusapkannya pada tubuh beliau, saat beliau sakit sebelum beliau
meninggal aku membaca surat muawwidzatain untuk beliau seperti yang pernah
beliau lakukan lalu aku tiupkan pada tangan beliau, kemudian beliau
mengusapkannya pada tubuhnya”.[18]
2.
Aisyah
radhiallahu berkata :
” bahwasanya Rasulullah apabila beliau hendak tidur di
setiap malamnya beliau membaca surat Al IKhlas, Al Falaq, dan An Nas lalu
meniup kan ketelapak tangannya, kemudian beliau mengusapkan ke tubuhnya semampu
beliau, beliau memulainya dari kepala lalu wajah kemudian baru ke seluruh
tubuhnya, beliau melakukannya tiga kali”.[19]
3.
Dari Auf bin
Malik Al Asyja’I radhiallahu anhu berkata :
“ Kami dahulu pada masa jahiliyah suka meruqyah, wahai
Rasulullah, bagaimana pendapat engkau tentang itu? Beliau bersabda : “
Tunjukkan kepadaku ruqyah kalian!, tidak mengapa melakukan ruqyah selama itu
tidak mengandung kesyirikan”.[20]
4.
Dari Ummu
Salamah radhiallahu anha berkata:
“ Bahwa Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam pernah
melihat seorang wanita yang di wajahnya ada belang hitam, maka beliau bersabda
kepada para sahabatnya, “ Carikan orang yang meruqyahnya, karena ia terkena
penyakit ain ( pandangan mata jahat)”.[21]
v Macam- Macam Ruqyah Dan Perbedaannya
Ruqyah sudah di kenal sebelum Nabi Muhammad
di utus oleh Allah, namun mereka meruqyahnya beda dengan apa yang di ajarkan
oleh Rasulullah. Oleh karenannya ruqyah di bagi menjadi dua macam, yaitu :
1.
Ruqyah
Syar’iyyah
Ruqyah syar’iyyah adalah Bacaan yang terdiri dari
ayat-ayat Al Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah yang shahih, untuk memohon
kesembuhan kepada Allah dari ganguan yang ada, atau memohon kepada-Nya
perlindungan dari kejahatan yang akan datang atau yang di khawatirkan.
Adapun syarat-syarat ruqyah syar’iyyah adalah
Ø
Ruqyah harus menggunakan firman Allah(
ayat-ayat Al qur’an), nama dan sifat Allah atau ucapan yang bersumber dari
hadits Nabi yang shahih.
Ø
Menggunakan bahasa Arab yang fasih atau
bahasa yang di ketahui maknanya.
Ø
Orang yang meruqyah yakin bahwa ruqyah
tidak memberi dampak kecuali dengan takdir dari Allah.
Ø
Ruqyah tidak di lakukan dengan tata cara
yang haram atau bid’ah, seperti melakukan ruqyah di kamar mandi,kuburan,
mengkhususkan waktu tertentu untuk ruqyah, meruqyah dalam keadaan junub,
meruqyah wanita yang tidak di sertai mahramnya, atau yang lainnya.
Ø
Pihak yang meruqyah bukanlah
penyihir,dukun, atau peramal.[22]
2.
Ruqyah
Syirkiyah
Ruqyah syirkiyah adalah bacaan –bacaan yang mengandung
kesyirikan yang tidak di ketahui maknanya, dan ia bukan bersumber dari Al
Qur’an dan Hadits yang shahih. Seperti seorang yang hanya komat kamit mulutnya
dan tidak terdengar suaranya, lalu menuliskan bacaannya agar di tanam di rumah,
atau memberikan syarat yang harus di penuhi oelh pasien, memberikan telur,
kain, atau benda benda agar di tanam di dalam rumah atau di luarnya. Inilah
yang mengandung kesyirikan yang di larang dalam agama kita. Sekalipun seorang
peruqyah itu memakai sorban, gamis, tasbih dan nampak darinya seorang kiyai
atau ustadz, namun caranya tidak sesuai dengan apa yang di ajarkan oleh para
salafus shaleh, maka jauhilah.
v Cara Salafus Shaleh Dalam Meruqyah
Ruqyah adalah ibadah, maka ibadah tidak
boleh di lakukan kecuali ada dalil yang shahih dari Al Qur’an dan As Sunnah
menurut pemahaman salafus shaleh. Begitu juga dengan ruqyah, harus sesuai
dengan apa yang di praktekkan oleh generasi terbaik dari ummat ini yaitu
salafus shaleh. Dan cara-cara di bawah ini juga sesuai dengan pengalaman kami
dalam berkencimpung di dunia ruqyah
A. Meruqyah Orang lain.
Dalam upaya terapi dan penyembuhan kepada korban gangguan jin atau santet ini maka hendaklah dilakukan beberapa
proses, Proses pengobatan ini dapat dilakukan dengan tiga tahapan:
Tahapan Pertama: Tahapan Sebelum Pengobatan
1. Mempersiapkan suasana yang benar. Keluarkanlah
gambar-gambar yang ada di rumah yang akan dipakai sebagai tempat untuk
mengobati agar para malaikat berkenan memasukinya.
2. Mengeluarkan
dan membakar penangkal atau jimat yang ada pada penderita.
3. Membersihkan
tempat dari lagu-lagu dan alat musik.
4. Membersihkan
tempat dari pelanggaran syariat, seperti orang lelaki yang memakai emas atau
wanita yang membuka auratnya.
5. Pasien wanita harus menutup aurat.
6. Memberikan
pengarahan bahwa yang menyembuhkan adalah Allah swt, bukan ustadz atau
peruqyah.
7. Memberi
pelajaran tentang Aqidah kepada penderita dan keluarganya, hingga menghapuskan
ketergantungan hati mereka kepada selain Allah.
8. Menjelaskan bahwa cara pengobatan
yang anda lakukan tidak sama dengan cara yang ditempuh oleh para tukang sihir
dan dukun, kemudian menjelaskan bahwa di dalam Al-Qur'an terdapat obat penawar
dan rahmat, sebagaimana diberitahukan oleh Allah.
9. Memberikan
pemahaman bahwa yang menyembuhkan bukan peruqyah, yang memberikan kesembuhan
adalah Allah swt.
10. Mendiagnosis keadaan dengan mengajukan beberapa
pertanyaan kepada penderita untuk mengecek gejalanya, misalnya:
Ø Apakah pasien melihat sejumlah binatang dalam mimpi, dalam mimpi tersebut
binatang itu mengejar anda?
Ø Apakah pasien bermimpi dengan mimpi yang menakutkan?
Ø Apakah pasien mimpi seolah-olah kamu akan jatuh dari tempat yang tinggi?
Ø Apakah anda mimpi seolah-olah anda berjalan di jalan yang seram?
Ø Apakah dada anda sering terasa sesak?
Lanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan tentang
semua gejala di waktu tidur dan gejala di waktu jaga hingga Anda yakin adanya
keadaan (kemasukan jin). Dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Anda dapat
memperkirakan jumlah dan jenis jinnya. Misalnya, bila setiap bermimpi dia
melihat dua ekor ular, maka ini menunjukkan bahwa dia ditempel oleh dua jin.
Demikian pula, jika di dalam mimpinya dia melihat seorang yang memakai salib
atau gereja dan mimpi ini berulang-ulang maka ini menunjukkan jenis jin yang
masuk kepadanya dan jinnya kafir.
11. Dianjurkan berwudhu sebelum memulai pengobatan dan
memerintahkannya juga kepada orang yang bersama Anda.
12. Jika
penderita wanita, janganlah Anda memulai pengobatannya sehingga dia memakai
pakaiannya agar tidak terbuka auratnya pada saat pengobatan.
13. Jangan Anda
mengobati wanita kecuali disertai salah seorang muhrimnya.
14. Jangan Anda
masukkan seseorang tanpa muhrimnya.
15. Berdo'alah
kepada Allah agar menolong dan membantumu untuk mengeluarkan jin tersebut.
16. Bila pasien seorang wanita maka dalam proses ruqyah hendaklah
lelaki bukan mahram tidak melihat atau menonton saat proses ruqyah berlangsung.
Tahapan Kedua : Pengobatan
Pertama
Hendaklah peruqyah membaca do‘a perlindungan untuk dirinya
sendiri terlebih dahulu sebelum ia mengobati pasiennya, karena dikhawatirkan
jin yang ada pada pasien berulah nanti akan membahayakan diri peruqyah, hal ini
sering dilalaikan oleh sebagian peruqyah, sering terjadi saat peruqyah lupa
membaca do‘a perlindungan malah setan menyerang dirinya, bahkan yang lebih
parah lagi setan menyerang anak dan istrinya. Maka menurut pengalaman penulis
membaca do‘a perlindungan sebelum meruqyah adalah sangat penting untuk menjaga
peruqyah itu sendiri.
Diantara do‘a – do‘a yang penting dibaca peruqyah adalah sebagai berikut :
يا حي يا قــيــوم
بـــرحمـتك أستـــغــيث
“Wahai Dzat yang maha hidup, wahai dzat yang maha kuat, dengan rahmatmu aku
memohon perlindungan dengan Engkau.”[23]
اللهم إنا نجعلك في نحورهم و
نعوذبك من شرورهم
" Ya Allah kami jadikan engkau di leher mereka ( hilang kekuatan ), dan kami berlindung kepada Engkau dari kejahatan
mereka “.[24]
بسم الله
الذي لا يضر مع اسمه شيئ في الأرض ولا في
السماء وهو السميع العليم
“Dengan menyebut nama Allah, tidak ada satupun makhluk dapat memberikan
bahaya dengan namaNya, di langit dan di bumi, Dia-lah Allah maha mendengar lagi
maha mengetahui”.[25]
أعوذ بكلمات الله التا مات
من كل شيطان وهامة ومن كل عين لامة
“Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan setan dan
hewan melata dan dari kejahatan mata jahat (ain)”.[26] [27]
Lalu Letakkanlah tangan anda di atas kepala penderita dan bacakanlah ayat-ayat
ini di telinganya dengan tartil sesuai dengan hukum tajwid.
In sya Allah ayat-ayat nya nanti saya lampirkan di belakang.
Kedua: Apabila jin hadir, bagaimanakah Anda mengetahuinya? Anda dapat mengetahuinya
dari tanda-tanda berikut ini:
- Memejamkan kedua mata atau memelototkan keduanya, atau mengedip-ngedipkan kedua mata, atau menutup mata dengan kedua tangan.
- Gemetar dengan keras pada jasad atau gemetar ringan pada ujung jemari.
- Berontak dengan keras.
- Teriak dan menjerit.
- Menyebutkan namanya.
- Memaki-maki
- Berkata kotor dan lain-lain
Ketiga: Kemudian mulailah berbicara kepadanya dengan pertanyaan-pertanyaan berikut:
1) Siapa namamu? Apa agamamu?
2) Apa sebabnya kamu masuk ke jasad orang ini?
3) Apakah ada jin lain bersamamu di dalam jasad ini?
4) Apakah kamu bekerja dengan tukang sihir?
5) Dimana kamu tinggal di dalam jasad ini?
Keempat: Bagaimana Anda Menghadapi Jin Muslim?
Jika Anda menghadapi jin Muslim, maka pakailah cara targhib (memberi
motivasi) dan tarhib (memperingatkan). Perlakukanlah sesuai dengan sebab
masuknya ke dalam jasad tersebut. Jika sebab masuknya adalah karena kezhaliman
manusia kepadanya, maka beritahukanlah kepadanya bahwa orang tersebut tidak
mengetahuinya dan tidak sengaja menyakiti sehingga tidak berhak dihukum.
Jika sebab masuknya adalah mabuk cinta kepada manusia, maka hendaklah Anda
menjelaskan kepadanya tentang haramnya tindakan tersebut. Hendaklah Anda
menjelaskan pula balasan orang yang melakukan tindakan ini pada hari kiamat.
Kemudian ancamlah dengan siksa Allah dan balasan-Nya.
Jika sebab masuknya adalah kezhaliman terhadap manusia, maka beritahukanlah
kepadanya hukuman berat yang akan ditimpakan kepada orang-orang yang zhalim.
Jelaskanlah kepadanya hukuman orang-orang zhalim pada hari Kiamat.
Jika dia menjawab dan mau keluar, maka pujilah Allah (alhamdulillah),
tetapi sebelum keluar dia harus berjanji kepada Allah dan mengulang-ulang janji
ini setelah Anda:
"Aku berjanji kepada Allah ta'ala bahwa saya akan keluar dari jasad
ini dan saya tidak akan kembali lagi kepadanya; juga tidak akan kembali (masuk)
kepada salah seorang dari kaum Muslimin. Jika saya melanggar janji saya, maka
saya akan terkena laknat Alah, para malaikat dan semua manusia. Ya Allah, jika
aku jujur, maka mudahkanlah bagiku untuk keluar dan jika aku berdusta, maka
berilah kekuatan kepada orang-orang Mu'min terhadap diriku. Allah menjadi saksi
atas apa yang aku ucapkan".
Apabila jin yang kita hadapi muslim maka berikan nasehat kepadanya, ia
telah menzhalimi manusia, kezhaliman akan dimintai pertanggungjawaban di
hadapan Allah, minta jin itu bertaubat, belajar islam dan mengamalkan
sunnah-sunnah Rasulullah saw.
Kelima: Setelah keluar, pastikan hal tersebut karena diantara jin banyak yang
berdusta, kecuali yang mendapat perlindungan Allah. Bacakanlah ayat dan do‘a
ruqyah sekali lagi. Jika penderita terpengaruh oleh Al-Qur'an dengan gemetar
jemarinya, maka ketahuilah bahwa jin itu masih berada di dalam jasadnya. Jika
tidak ada pengaruhnya lagi, maka ketahuilah bahwa jin tersebut telah keluar.
Apabila saat dibacakan ayat dan do‘a ruqyah namun tidak ada reaksi, maka
pijatlah atau tekan kelingking kaki, jari tangan, leher, betis, atau ubun-ubun,
maka dia akan merasakan sakit luar biasa, sambil dibacakan ayat dan do‘a
ruqyah, apabila pasien merasakan sakit di tubuhnya maka tekan atau tekan pada
tempat yang tersa saki, bila menghadapi pasien yang bukan mahram maka jangan
menyentuhnya secara langsung, tapi gunakan sarung tangan dan yang serupa
dengannya.
Bagaimana Anda Menghadapi Jin Non-Muslim?
Pertama: Pertama kali, jelaskanlah Islam kepadanya secara lengkap kemudian
perintahkanlah dia untuk masuk Islam tanpa paksaan. Jika telah masuk Islam,
maka perintahkanlah dia untuk bertaubat dan jelaskan bahwa termasuk
kesempurnaan taubat ialah melepaskan diri dari kezhaliman ini dan keluar dari
jasad ini.
Kedua: Jika tetap bersikeras atas kekafiran, maka tidak ada paksaan dalam agama,
tetapi perintahkanlah untuk keluar dari jasad. Jika keluar, alhamdulillah. Jika
tetap bertahan, maka harus diancam dan Anda bisa menggunakan pukulan, tetapi
janganlah melakukan pukulan kecuali jika Anda berpengalaman sehingga bisa
memastikan bahwa pukulan itu akan mengenai jin, sebab ada jenis jin yang bisa
menghindar pada saat dipukul sehingga pukulan itu mengenai orangnya. Pukulan
dilakukan pada bagian lengan, punggung dan jari.
Ketiga: Membaca surat-surat yang menyakiti jin seperti ayat al-Kursi, surat Yasin,
surat ash-Shaffaat, surat ad- Dukhan, surat al-Jin, surat al-Hasyr, surat
al-Humazah dan surat al-A'laa.
Secara umum setiap ayat yang menyebutkan syetan atau menyebutkan neraka dan
siksa, akan menyakitkan jin. Jika dia telah menjawab, maka hentikanlah siksaan
berupa bacaan al-Qur‘an atau pukulan tersebut dan mintalah darinya janji kepada
Allah kemudian perintahkanlah keluar.
Tahapan Ketiga: Tahapan Setelah Pengobatan
Ini merupakan tahapan yang sangat rawan karena manusia pada tahapan ini
terancam oleh kembalinya jin kepadanya, oleh sebab itu harus Anda perintahkan
orang yang bersangkutan dengan hal-hal berikut:
ü Menjaga shalat berjama'ah.
ü Tidak mendengar lagu dan musik.
ü Berwudhu dan membaca ayat Kursi, Al
Ikhlas, Al Falaq, Annas, sebelum tidur, lalu ditiupkan pada telapak tangan
kemudia di usap ke seluruh tubuh yang bisa di jangkau.
ü Membaca surat al-Baqarah di rumah
setiap tiga hari.
ü Membaca surat al-Mulk sebelum tidur,
jika tidak bisa membaca cukup dengan mendengarkan bacaan surat tersebut.
ü Membaca dzikir pagi dan petang.
ü Berteman dengan orang-orang shalih
dan menjauhi orang-orang rusak.
ü Jika wanita, perintahkanlah memakai busana yang menutup aurat, karena
syetan lebih dekat kepada wanita yang membuka aurat.
ü Mendengar bacaan al-Qur'an selama
dua jam setiap hari atau membaca satu juz.
ü Setiap selesai shalat Shubuh membaca wirid berikut ini sebanyak 100 kali:
"Tidak ada Ilah kecuali Allah semata), tiada
sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala pujian. Dia maha Kuasa
atas segala sesuatu".[28]
ü Membaca Bismillahirrahmanirrahim setiap kali melakukan sesuatu.
ü Tidak bersentuhan langsung dengan
pasien perempuan.
ü Tidak tidur sendirian.
v EFEK DARI
JIN MENYERANG FISIK MANUSIA
Berdasarkan pengalaman
kami selama ini dalam dunia Ruqyah sering kami temukan bahwa sihir atau santet
dapat menyebabkan kepada korbannya banyak penyakit fisik yang dampaknya sangat
berbahaya bagi kesehatan manusia, tentu ini semuanya terjadi karena kehendak
Allah swt pula, berikut ini kami sebutkan organ tubuh yang sering di serang
oleh jin, tanda – tandanya, dan dampak yang biasanya ditimbulkan, diantara
organ tubuh yang sering di serang adalah sebagai berikut:
Kepala
1) Lupa (terutama rakaat shalat)
2) Linglung
3) Tidak focus
4) Rambut sering rontok
5) Sering sakit kepala
6) Migraine
7) Kepala terasa berat
Kelopak mata
1) Sering mengantuk
2) Susah tidur
3) Mata terasa rabun, tapi kadang-kadang terang
4) Mata terasa mau copot/lepas
5) Sering keluar air mata
6) Juling
7) Melotot
8) Pandangan tajam
Muka (Wajah)
1) Wajah sering terasa baal (kebas)
2) Wajah kelihatan jelek atau tua
3) Susah dapat jodoh
4) Gatal di wajah
5) Muncul bintik-bintik merah di wajah atau jerawat
6) Kulit wajah berubah hitam
Hidung
1) Sering mampet
2) Sinus
3) Pilek menahun
4) Gatal
Tangan
1) Baal
2) Ngilu
3) Keram
4) Kebas
5) kesemutan
Mulut
1) Susah bicara
2) Sering sakit gigi
3) Gigi dan gusi ngilu
Tengkuk dan pundak
1) Sering terasa berat
2) Kaku
3) Mudah marah
4) Sering emosi
5) Sensitive
6) Sering masuk angin
7) Terasa Sakit
Tenggorokan
1) Terasa dicekik
2) Sering batuk
3) Terasa ada benda di tenggorokan
4) Serak
5) Hilang suara
Dada (jantung, ulu hati)
1) Dada terasa sempit
2) Sering gelisah
3) Sering galau
4) Cemas
5) Dada terasa sesak
6) Dada terasa berat
7) Gampang lelah
8) Jantung berdebar
9) Jantung terasa sakit
10) Mudah tersinggung (sensitive)
11) Sakit di ulu hati
Payudara
1) Sering tersa sakit di payudara
2) Menyebabkan Kanker payudara
3) Kurang berhasrat dan syahwat menurun
4) Kurang sensitive disentuh suami
5) Sering terasa ngilu di payudara
Perut
1) Sering sakit perut
2) Mual
3) Menyebabkan maag
4) Begah
5) Perut terasa membesar
6) Terasa Perih di perut
7) Lambung terasa melilit
8) Asam lambung naik
9) Selera makan menurun
10) Makan banyak tapi tidak kenyang-kenyang
11) Keram perut
12) Perut seperti ditusuk-tusuk
13) Sering buang angin
ketika wudhu dan shalat
Rahim
1) Sering terasa ada gerakan di Rahim
2) Haid tidak teratur
3) Memicu kanker Rahim
4) Susah punya anak
5) Sering keluar darah tanpa sebab
Kemaluan
1) Terasa perih dan sakit
2) Syahwat menurun
3) Gangguan prostat
4) Terasa kebas (ketika berhubungan tidak ada rasa/ merasa nikamat).
5) Terasa sakit saat berhubungan
6) Sering keluar darah saat berhubungan
7) Inpotensi
8) Terasa sakit saat buang air kecil
Pinggang
1) Sering sakit pinggang
2) Lemah syahwat
3) Pegal linu
4) Berat di pinggang
5) Kaku
6) Terasa perih di pinggang
Pinggul
1) Lemah syahwat
2) Terasa sakit anus
3) Pemicu ambien
4) Ngilu
5) Berat
6) Terasa ditarik ketika menunduk atau ruku‘
Kaki dan paha
1) Sering kesemutan
2) Terasa berat ketika jalan
3) Sering kaku
4) Susah jalan (terasa berat)
5) Sering terasa sakit tanpa sebab
6) Kaki terasa ngilu (lutut ngilu)
[6] . Shahih. HR.Ahmad Syakir dalam Kitab Umdah at Tafsir juz 1 hal 56 dari
sahabat Aslam Al adawi radhiallahu anhu
10. Lihat
Shahihul BUkhari No. 4920, Tafsir Ibnu Katsir juz 4 hal.524
[12] . Shahih. HR.Al Munziri dalam at
Targhib wa Tarhib 3/289, Suyuthi dalam Al Jami’us Shaghir no.2916, Al Haitsami
dalam Majmu’az Zawa’id 10/231, di Shahihkan oleh Syekh Al Bany dalam Shahihul
Jami’ no. 2686 dari Sahabat Sahl bin Sa’ad as Sa’di
[14] . Lihat Kitab Al Wabil as Shayyib wa Rafi’ Al Kalam hal.8 oleh Ibnul
Qayyim al Jauziyah Daarul Alam Al Fawa’id
[18] . Shahih. HR.Bukhari dalam shahihnya no.4439, Muslim no.2192, Ibnu
Hibban dalam Shahihu Ibni Hibban No. 6590 dari Ummul MUkminin Aisyah
Radhiallahu anha
[19] . Shahih. Bukhari dalam shahihnya no. 5017, Abu Dawud dalam sunannya no.
5056, Ibnu Hibban dalam shahih ibnu Hibban no. 5544, Al Bani dalam Shahih at
Tirmidzi no. 3402 dari Ummul Mukminin Aisyah radhiallahu anha
[20] . Shahih. Muslim dalam Shahihnya no. 2200, Ibnu Hibban dalam Shahih Ibnu
Hibban no. 6094, Al Aini dalam Kitab Nakhbul Ifkar juz 14/198 dari Sahabat Auf
bin Malik radhiallahu anhu
[21]. Shahih. HR.Bukhari dalam Shahihnya no.7181, Ibnul Qayyim dalam
Kitabnya Zaadul Ma’ad 4/151 dari Shahabiyah Ummu Salamah
[22] . lihat Kitab ar Ruqa’ala Dhau’I Aqidah Ahlis Sunnah
Wal Jama’ah,hal. 48-62 ,Oleh DR.Ali bin Nufayyi’ cet. Daarul Wathan.
[23] .Shahih. HR. Suyuthi
dalam kitab Al Jam’I as Ashaghir no. 6809, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman
7/3313 dari Sahabat Abdullah bin Mas’ud
[24] . Shahih.HR.Imam Nawawi
dalam Al Adzkar no.286, Tahqiqu Riyadhus Shalihin 434, Ibnu Hajar dalam KItab
Takhrij Misykaatil Mashabih 3/12, dari Sahabat Abu Musa Al Asy’ari
[25] .Shahih. Al Bani dalam
Shahih at Targhib no.655, Al Kalamu at thayyib 23, dari Sahabat Utsman bin
Affan
[26] . Shahih.HR. Bukhari
dalam Shahihnya no.3371, Al Bani dalam shahih Ibnu Majah no.2857 dari Sahabat
Abdullah bin Abbas radhiallahu anhu
[27] . lihat
kitab Al Du‘a wa Al Ilaj bi Al Ruqa, hal: 87, Said bin
Ali bin wahf al qahthani, maktabah malik fahad, Riyadh, cet XX tahun 2009.
ReplyDeleteI do consider all of the concepts you've introduced for your post. They're very convincing and can certainly work. Nonetheless, the posts are very quick for beginners. Could you please lengthen them a little from subsequent time? Thank you for the post. netflix.com login
If you're purchasing a home web-sites, include their annual income before taxes as well. canadian mortgage calculator An interest-only (IO) mortgage involves the borrower paying merely the interest around the loan for a specific level of time. mortgage calculator canada
ReplyDelete