PSIKOTERAPI ORIENTAL DAN PSIKORELIGI ISLAMI

PSIKOTERAPI ORIENTAL  DAN PSIKORELIGI ISLAMI

Didalam masyarakat timur mengatakan bahwa didalam manusia terdapat perasaan yang sewaktu waktu dapat berubah rubah, dan  sangat mempengaruhi kesehatan tubuh kita.
Perasaan yang terdapat di dalam diri kita disebut emosi,  emosi dibagi 7 dalam masyarakat timur. Yaitu : Gembira, Marah, Murung, Cemas, Sedih, Takut, dan Terkejut.
Ketujuh emosi tersebut merupakan respon emosi normal, dari tubuh terhadap rangsangan luar, dan secara normal tidak akan menyebabkan penyakit. Tetapi bila rangsangan emosi yang sangat berat dan terjadi terus menerus dalam jangka waktu lama atau bila rangsangan terjadi secara mendadak diluar dari kemampuan dalam melawan rangsangan tersebut maka akan terjadi gangguan fisiologis dan tahap berikutnya akan mempengaruhi tingkatan sel dan timbulah penyakit.
Ketujuh faktor emosi ini berbeda dari enam penyebab penyakit luar yaitu dari iklim. Karena tujuh faktor emosi akan menyerang langsung ke organ Cang Fu, Qi dan Darah. Karena itu emosi dianggap sebagai faktor penyebab utama dari penyakit endogen atau penyakit dalam.

Dikatakan dari faktor emosi yang berbeda cenderung untuk mempengaruhi sirkulasi qi dan darah dari organ dalam tertentu, seperti :
  1. Marah akan melukai organ Hati, karena marah akan menyebabkan Qi naik keatas kepala.
  2. Gembira akan melukai organ Jantung, karena gembira menyebabkan Qi bergerak lambat.
  3. Sedih dan murung akan melukai organ Paru – paru, karena sedih secara drastis akan mengkonsumsi Qi.
  4. Cemas dan berpikir akan melukai organ Limpa, karena takut menyebabkan Qi menurun.
  5. Takut dan terkejut akan melukai organ Ginjal, karena terkejut menyebabkan Qi kacau dan cemas menyebabkan Qi stagnasi.
CINTA DAN BENCI DALAM PANDANGAN ISLAM
Allah telah menganugerahi perasaan, iba, senang, sayang sedih, kagum dan benci,kepada sesama manusia. Perasaan yang bisa menebarkan kebahagiaan ataupun sebaliknya tergantung pada masing-masing manusianya itu sendiri.
Membahagiakan, salah satunya sengaja membuat orang senang dengan memberikan sesuatu atau kita yang dapat menghargainya. Sebaliknya, jika kita menebarkan perasaan benci/ kebencian pada seseorang karena suatu hal yang membuat putusnya tali kasih sayang.
Oleh karena itu, Islam membimbing kita agar dalam mencintai ataupun membenci seseorang janganlah terlalu berlebihan. Sebagaimana dalam hadits:
احبب حبيبك هوناما، عسى ان يكون بغيضك يوماما وابغض بغيضك هونا ما، عسى ان يكون حبيبك يوماما
“Cintailah orang yang kamu cintai sekadarnya. Bisa jadi orang yang sekarang kamu cintai suatu hari nanti harus kamu benci. Dan bencilah orang yang kamu benci sekadarnya, bisa jadi di satu hari nanti dia menjadi orang yang harus kamu cintai.”(HR. At-Tirmidzi no.1997 dan dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 178)
Sebagaimana yang telah kita ketahui, di saat kita memberikan semua cinta kita kepada seseorang maka kita akan memberikan segalanya kepadanya. Tetapi, jika terjadi pertengkaran karena suatu hal maka kita sangat membencinya dan berpikiran tentang semua yang kita berikan telah sia-sia. Akibatnya, seseorang yang tidak bisa menahan emosi bisa melakukan tindakan yang tidak diperbolehkan oleh Islam,seperti pencemaran nama baik, pembunuhan dan lainnya.
Maka jika telah demikian, kerugian di antara kedua belah pihak menjadi tidak bisa terelakkan. Oleh karena itu, jangan sampai kebencian yang berlebihan membinasakan diri kita sendiri dan orang lain. Bisa jadi orang yang sedang kitabenci, nantinya akan menjadi orang yang paling berharga dan kita cintai.

#PSIKOTERAPI ISLAMI
#LEMBAGA KURSUS BEKAM DAN AKUPUNKTUR BEKASI
 


No comments